Imam Abu Dawud memiliki nama lengkap Sulaiman bin al-Asy’as bin Ishak bin Basyir bin Syidad bin Amar al-Azdi as-Sijistani. Beliau lahir tahun 202 H, di Sijistani. Dan wafat di Basyrah hari jum’at tahun 275 H. beliau meninggalkan seorang putra bernama Abu Bakar Abdullah bin Abu Dawud. Ayahnya yaitu Al asy’ats bin Ishaq adalah seorang perowi hadits yang meriwayatkan hadist Hammad bin Zaid, dan demikian juga saudaranya Muhammad bin al Asy’as termasuk seorang yang menekuni dan menuntut hadits dan ilmu-ilmunya, juga merupakan teman perjalanan abu dawud dalam menuntut hadits dari para ulama’ ahli hadits.
Abu dawud bermukim di Basroh untuk mendapatkan hadits dari Ahmad bin Hanbal, Musadad bin Maslahad, Musa bin Ismail, dan seterusnya. Bukan hanya di Basroh saja untuk mendapatkan hadist beliau pun berkelana ke Arab saudi, khurasan, Mesir, Irak, Suriah, dan masih banyak tempat-tempat lain. Hingga menjadikanya salah seorang ulama’ yang paling luas perjalananya. Dalam pengembaraanya ke beberapa negri itu guna mendapatkan hadist sebanyak-banyaknya, Kemudian hadits itu disaring, lalu ditulis pada kitab sunan.
Imam abu dawud merupakan salah satu ulama’ tersohor muhaditsin, beliau adalah seorang tokoh ahli hadist yang mampu menghafal dan memahami hadist beserta illatnya. Hingga mendapatkan kehormatan dari para ulama’, terutama dari gurunya, Imam Ahmad bin Hanbal. Karyanya bukan hanya di hadist saja tapi beliau juga menguasai ilmu fiqh, ushul, dan ilmu tauhid. Abu Dawud menggumpulkan sekitar 50.000 hadits lalu memilih 4.800 hadits di antaranya dalam kitab sunan abu dawud, yang banyak di kaji di beberapa perguruan tinggi islam dan pesantren terutama di indonesia sendiri.
Kitab sunan beliau merupakan yang paling banyak menarik perhatian, dan termasuk salah satu komplikasi hadits huku yang paling menonjol saat ini. Kitab sunan Abu Dawud diakui oleh mayoritas dunia muslim sebagai salah satu kitab hadits yang paling autentik. Namun, diketahui bahwa kiab ini mengandung beberapa hadits dhaif (yang sebagian ditandai beliau, sebagian lagi tidak). Abu Dawud menyusun kitab ini di baghdad.
Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata : “ Kitab sunannya Abu Dawud Sulaiman bin Asy’ats as-sijistani rahimahullah adalah kitab islam yang topiknya tersebut Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya, di dalamnya banyak pembahasan yang bisa menjadi hukum di antara ahli islam, maka kepadanya hendaklah para mushonif mengambil hukum, kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho, karena sesungguhnya ia telah mengumpulkan sejumlah hadis ahkam, dan menyusunnya dengan sebaik-baiknya susunan, serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan sikap kehati-hatian, dengan membuang sejumlah hadis dari para perawi majruhin dan dhu’afa. Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan memberikannya pula atas para pelanjutnya”.
Banyak ulama yang meriwayatkan hadis dari beliau, diantara Imam Turmudzi dan Imam Nasa’i. Al Khatoby mengomentari bahwa kitab tersebut adalah sebaik-baik tulisan dan isinya lebih banyak memuat fiqh dari pada kitab Shohih Bukhari dan Shohih Muslim. Ibnul A’raby berkata : “barang siapa yang sudah menguasai Al-Qur’an dan kitab “Sunan Abu Dawud,maka dia tidak membutuhkan kitab-kitab lain lagi”. Imam Al-Ghozali juga mengatakan bahwa kitab “Sunan Abu Dawud” sudah cukup bagi seorang mujtahid untuk menjadi landasan hukum.
Abu Dawud menekuni bidang hadis sejak berusia belasan tahun. Hal ini dibuktikan pada tahun 221H beliau sudah berada di bagdad dan masih menemui imam muslim. Diantara gurunya ialah Imam Ahmad, Al-Qanabiy, Sulaiman bin Harb, Abu Amr adh-Dhariri, Abu Walid ath-Thayalisibu Zakariya Yahya bin Ma’in, Abu Khaitsamah, Zuhair bin Harb, ad-Darimi, Abu utsman Sa’id bin Manshur, Ibnu Abi Syaibah dan ulama’ lainya. Demikan juga murid-murid beliau cukup banyak diantaranya Imam Turmudzi, Imam Nasa’I, Abu Ubaidah al Ajury, Isma’il bin Muhammad ash Shofar, Abu Bakar bin Abi Dawud (anak imam abu dawud), dan masih banyak lagi.
Oleh: Sa’adatun Nikmah
Waah…alhamdulillah kak..membantu sekali dalam belajar….makin keren aja ya malyka sekarang….tambah eksis…sukses terus ya kak…oiya…boleh dong di cantumkan referensi kak…biar pwmbaca lebih terbantu…kalo semisal ada buku sumber atau dalil kitab…trus pembaca bener2 lagi semangat belajar lalu cari langsung ke referensinya…bisa jadi amal jariyah kaka tuh….makasih ya kak…membatu sekali..terutama untuk orang awwam ya kak….hebat
trimakasih kak atas sarannya, untuk kedepannya akan kami usahakan..