Kegelisahan muncul karena kurangnya perhatian, dan juga ada faktor kondisi yang kurang pas di hati. Seperti yang sudah biasanya, bahwa gelisah ini bisa terjadi karena kesehatan yang tidak stabil. Namun, bagaimana Islam memandang gelisah yang berlarut-larut yang menjadikan langkah kita kurang yakin. Lebih jelasnya, apa penyebab hati yang gelisah menurut Islam?
Sesuai dengan makna dasarnya, qalb (hati) adalah sesuatu yang bolak-balik. Dia tidak berpendirian tetap, dan selalu berubah-ubah. Pagi dalam keadaan taat, sore kembali berbuat maksiat. Kemarin sudah bertaubat, hari ini kembali berdosa. Hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya;
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، يَقُولُ: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ، كَقَلْبٍ وَاحِدٍ، يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ» ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ: اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Amr bin Ash mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kalbu Bani Adam berada di antara dua jemari dari jari jemari ar-Rahman. Dia membolak-balikkannya sebagaimana Dia kehendaki.” Kemudian Rasulullah saw. berdoa, (Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ‘ala tho’atik.) Ya Allah, Dzat Yang Memalingkan Hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!”(H.R. Muslim) .
khoirul anam