“Nishfu Sya’ban”

 

Sya’ban merupakan salah satu bulan yang mulia dan memiliki keutamaan. Keutamaan bulan sya’ban di bandingkan dengan bulan-bulan yang lain adalah seperti keutamaan Rasulullah SAW di bandingkan dengan nabi-nabi yang lain. Dalam bulan rajab yang utama pada 10 hari yang pertama, bulan sya’ban yang utama pada 10 hari pertengahan, karena terdapat malam nishfu sya’ban, sedangkan di bulan ramadhan yang utama pada 10 hari terakhir, karena terdapat malam lailatul qodar. Bulan sya’ban merupakan pintu menuju bulan ramadhan. Barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan sya’ban, maka akan menuai kesuksesan di bulan ramadhan dalam ibadahnya.

 

Dalam bulan sya’ban terdapat satu malam yang mulia, yakni malam nishfu sya’ban atau malam lailatul baro’ah. Dikatakan pada malam nishfu sya’ban adalah malam maghfiroh, sebab dimalam tersebut Allah SWT menurunkan maghfiroh atau ampunannya kepada penduduk bumi yang mau bertobat kepadanya. Selain itu, para ulama’ menyebut malam nishfu sya’ban sebagai malam pembebasan. Karena, malam itu Allah SWT membebaskan orang-orang dari siksa neraka. Pada malam nishfu sya’ban Allah SWT menurunkan beberapa kebaikan untuk hambanya memberi ampunan, mengabulkan doa orang mukmin, menghilangkan kesusahan bagi orang yang meminta belas kasih, dan masih banyak sekali hadist yang menerangkan keistimewaan malam nishfu sya’ban, sekalipun diantaranya ada yang dhoif (lemah).

 

Allah SWT memberi maghfiroh dan rahmatnya kepada seluruh hambanya yang tidak menyekutukannnya. Kecualai orang-orang yang terhalang dari rahmat Allah SWT, yaitu tukang sihir, peramal, pendendam, orang yang tidak mau berhenti meminum khamer, membangun tempat zina, pemakan harta riba, anak yang durhaka kepada orang tuanya. Mereka semua tidak akan mendapat ampunan dan rahmat Allah SWT, sehingga mereka kembali dan bertaubat kepada Allah SWT. Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda:

“ tatkala datang malam nishfu sya’ban Allah memberikan ampunannya kepada penduduk bumi, kecuali oarang yang syirik dan berpaling kepadanya” (HR. ahmad).

 

            Begitu besatr kebaikan yang Allah SWT turunkan pada malam nishfu sya’ban. Hendaklah sebagai mukmin yang taat memuliakan dan menghidupkan malam tersebut dengan mengharap ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Dengan amalan-amalan yang shaleh seperti berdzikir, berdoa, membaca ayat al-qur’an, atau majles ta’lim. ‘Atho’ bin yasar, meriwayatkan :

مَا مِنْ لَيْلَةِ بَعْدَ لَيْلَةِ القَدْرِ أفْضَلُ مِنْ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ     

Artinya: “tiada malam setelah malam lailatul qodar yang lebih utama dari  malam nishfu sya’ban”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *