Diskusi,  Hadis

Yuk, memahami “Hadis Shahih: Sunnah Asli Tanpa Versi Bajakan”

Pernah nggak sih kalian denger kata “hadis shahih” terus langsung mikir, “Wah, ini pasti berat banget nih pembahasannya”? Tenang… jangan buru-buru kabur dulu. Kali ini kita bahas hadis shahih, tapi dengan gaya yang santai dan bisa banget masuk ke kepala kita semua.

Jadi gini, kalau al-Qur’an itu ibarat “buku panduan hidup dari Allah langsung”, maka hadis itu semacam penjelasan dari Rasulullah SAW beliau yang langsung ngasih tahu kita cara ngejalanin hidup dengan bener, dari cara tidur sampai cara jadi manusia paling kece di hadapan Allah.

Nah, dari sekian banyak hadis, ada nih yang disebut Hadis Shahih”. Apa sih artinya?
“Shahih” itu artinya autentik, valid, terpercaya. Hadis shahih itu kayak chat asli dari Rasulullah, bukan hoaks, bukan rekayasa, dan pastinya bisa dijadiin pegangan hidup. Kalau hadis itu statusnya shahih, tandanya itu hadis lulus uji kredibilitas 100%. Bukan katanya, katanya, tapi jelas sumbernya, terpercaya periwayatnya, dan nggak ada cacat isi maupun alur. Hal ini seperti apa yang di katakan oleh Sayyid Al-Maliki:

هو الحديث الذي اتَّصَلَ سندُهُ بنقلِ العَدْلِ الضَّابط عن مثله ، من غير شذوذ ، ولا علة قادحة.

Artinya: “Hadis shahih yaitu hadis yang bersambung sanadnya, rawinya adil dan dhabit dari sepadanya, tidak ada syadz dan ‘Ilat[1].

Bayangin deh, zaman sekarang aja kita ribet ngecek info hoaks, mulai dari klarifikasi, cek sumber, hingga tanya “Ini beneran?” Nah, para ulama hadis itu udah ngelakuin itu sejak 1400 tahun yang lalu! Mereka punya sistem ketat buat ngecek hadis: siapa yang meriwayatkan, hidup di zaman mana, karakternya kayak gimana, lupa-lupa ingat apa nggak, pokoknya diselidiki habis-habisan. Dan kalau semua kriterianya oke, barulah dapat label “Shahih”.

Al hasil  hadis shohih itu harus memenuhi lima kreteria di bawah ini:

  • Sanadnya bersambung: setiap rawi harus menerima hadis dari gurunya secara langsung sampai pada Rasulullah.
  • Rawi adil: perawi tersebut mampu memenuhi syarat-syarat yang menjamin integritas dalam meriwayatkan hadis, seperti bertakwa, menjaga kehormatan diri, menjauhi perbuatan tercela.
  • Rawi dhabit: yaitu rawi yang kuat hafalannya, tidak pelupa, tidak ragu-ragu dalam meriwayatkan dan menerima hadis.
  • Selamat dari syadz: tidak bertentangan dengan periwayatan hadis dari rawi yang lebih tsiqah.
  • Selamat dari ‘ilat: tidak adanya sebab yang tersembunyi atau cacat yang dapat merusak kualitas kesahihan hadis tersebut[2].

Contoh nih, hadis shohih yang sangat popular “Innamal a‘mālu binniyāt”

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ، أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: ” إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ”

Artinya: “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin dia peroleh atau karena seorang wanita yang ingin dia nikahi, maka hijrahnya akan sesuai dengan apa yang diniatkan”.

Sekarang, tinggal kita—mau nggak manfaatkan warisan ilmu yang luar biasa ini? Karena di balik setiap hadis shahih, ada cahaya petunjuk, bekal untuk hidup, dan ada kedekatan dengan Rasulullah SAW yang bisa kita rasakan dalam setiap amal. Jadi, yuk, mulai lebih peduli sama hadis, bukan cuma sekadar tahu, tapi juga paham dan amalkan. Karena seperti kata pepatah:

kalau ingin dekat dengan Rasulullah, dekatlah dengan sabdanya.

 


Referensi:

[1] Sayyid Muhammad Alawi, Al-Manhal al-Lathif, hal 55.

[2] Lukmanul Hakim, Bulughul Umniyyah, (Kairo: Dar Al-Bashoir) hal. 9-10

 

Penulis : Athifani, Mahasantri Alumni Angkatan 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *