Dalam seminar singkat yang dibawakan oleh Dr. K. Nurul Mubin, M.S.I (sekjen Asosiasi Ma’had Aly Indonesia “AMALI“). Para mahasantri dihimbau untuk menjadi mahasiswa yang akademik dan aktifis dalam studi dan hal-hal perkuliahan lainnya. Beliau mengajak agar para mahasantri yang notabane nya adalah santri yang setiap hari disuapi oleh kitab-kitab klasik mampu bersaing di era modern ini. Beliau menyeru agar para maha santri mampu berkarya dan mengembangkan masalah yang terjadi di era sekarang secara ilmiah dan syar’iah. Khususnya kita para mahasantri Ma’had Aly Balekambang yang berkecimpung di dunia hadits dan ilmunya. Oleh karena itu, hal-hal baru yang kita terima tidak langsung diterima secara mentah-mentah, akan tetapi kita harus memilih, memilah, menelusuri serta mengkaji hal-hal tersebut sebelum kita terima, sehingga hal-hal yang kita terima tersebut nilai dan sifatnya mutlak kebenarannya.
Selain belajar di perguruan tinggi, mengkaji kitab-kitab klasik dan hal-hal kepesantrenan. Mahasantri juga memiliki peranan penting dalam masyarakat. Pada dasarnya, mahasantri memiliki peran dalam masyarakat yang di antaranya ialah agent of change, iron stock, guardiant of value, moral force, dan social control.
Maksud dari peran mahasantri sebagai agen perubahan adalah untuk menjadi motor utama dalam mendorong transformasi sosial, budaya, dan politik.
Iron stock ialah mahasantri diharapkan mampu menjadi manusia-manusia tangguh, cakap, inovatif, serta memiliki akhlak mulia. Mahasantri sebagai iron stock artinya mahasantri calon pemimpin bangsa di masa depan dapat menggantikan generasi sebelumnya dan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan.
Mahasantri sebagai Guardian of Value berarti mahasantri berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat. Kita harus memulainya dari hal tersebut karena bila kita renungkan kembali sifat nilai yang harus dijaga tersebut haruslah mutlak kebenarannya sehingga mahasantri di wajibkan menjaga dan melestarikannya.
Mahasantri juga dikenal sebagai kekuatan penjaga moral (moral force). Peran mahasiswa dalam masyarakat ini begitu penting untuk menjaga nilai-nilai baik dalam masyarakat. Di dunia global seperti sekarang. Banyak nilai-nilai luar yang mudah masuk ke dalam negeri, yang mana kita harus memilih, memilah dan menyaring hal-hal tersebut.
Mahasantri sebagai social control dituntut untuk berperan aktif dalam masyarakat sebab mahasantri adalah bagian dari masyarakat. Singkatnya, mahasantri harus dapat menjadi panutan dalam masyarakat. Mahasantri memiliki peran penting sebagai social control dalam masyarakat. Sebagai social control, mahasantri harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat serta memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah.
Dengan demikian, kita para mahasantri tidak akan lepas dari mengkaji, meneliti, memilih dan memilah, serta memusyawarahkan hal-hal baru yang kita terima, sehingga hal-hal baru tersebut jelas kemutalkan sifat dan nilai kebenarannya, supaya kita tidak terpengaruh oleh berita-berita dan hal-hal yang dapat merusak ideologi, persatuan dan budaya bangsa indonesia. Karena mahasantri adalah kader ulama yang akan meneruskan estafet kepemimpinan, keilmuan, serat kemajuan indonesia.